Selasa, 28 Desember 2010

Cidera yang sering terjadi dalam olahraga basket

Bola basket adalah jenis olahraga yang populer di seluruh penjuru dunia. Jutaan orang memainkan olahraga ini di berbagai tingkatan kompetisi. Mulai dari tingkat kejuaraan antar kampung sampai NBA, cedera kapan saja dapat terjadi. Cedera pada olahraga bola basket dapat dibagi menjadi dua kategori umum: cedera overuse dan cedera traumatis.

Cedera overuse
Cedera yang disebabkan oleh ketegangan yang terus menerus pada suatu bagian tubuh hingga bagian tersebut rusak dan mulai terasa sakit disebut sebagai cedera overuse. Salah satu contoh cedera overuse adalah patellar tendinitis, atau "jumper's knee", yang dicirikan oleh rasa sakit pada tendon tepat di bawah tempurung lutut.

Beberapa pemain bola basket terlalu sering menggunakan tendon yang berada pada bahunya. Rotator dari bahu tersusun dari empat otot. Tendon yang melekatkan otot-otot tersebut ke tulang bahu bisa mengalami keradangan dan menimbulkan rasa sakit, terutama ketika jika terlalu sering melakukan aktivitas di atas kepala, seperti shooting.

Cedera traumatis
Cedera traumatis disebabkan oleh gerakan tiba-tiba yang sangat kuat. Beberapa cedera traumatis yang sering terjadi dalam bola basket adalah cedera pada jari-jari tangan. Tingkat keseriusan cedera jari di mulai dari cedera minor pada ligamen yang menghubungkan antar tulang satu dengan lainnya, sampai patah tulang jari. Contoh lain dari cedera traumatis adalah otot yang tertarik atau sobek. Pada pemain bola basket, jenis cedera ini sering kali terjadi di otot besar pada kaki. Untuk mencegahnya, lakukan stretching pada bagian paha dan betis dengan baik dan selalu memulai setiap latihan dengan pemanasan.

Cedera ankle
Cedera yang paling sering dialami pemain bola basket adalah cedera ankle. Cedera ini sering terjadi ketika seorang pemain mendarat pada kaki pemain lain atau ankle menggulung terlalu keluar. Ketika hal tersebut terjadi, ligamen dapat sobek sebagian atau seluruhnya.

Cedera lutut
Cedera lutut merupakan salah satu cedera yang paling serius pada olah raga bola basket. Salah satu jenis cedera lutut adalah sprain (keseleo). Lutut yang keseleo menyebabkan sobekan kecil di ligamen yang bisa dianggap tidak cukup serius untuk membuat pemain bola basket pensiun. Untuk membantu proses penyembukan sobekan pada ligamen, lutut harus diistirahatkan untuk beberapa waktu. Setelah sobekan sembuh, diperlukan latihan peregangan dan penguatan untuk otot di sekitar lutut supaya dapat membantu menahan lutut tetap pada tempatnya.

Cedera lain pada lutut terjadi karena sobekan pada meniscus, yang merupakan jaringan yang berperan sebagai bantalan antara tulang-tulang bagian bawah dan atas dari kaki pada lutut. Untuk menyembuhkan atau menghilangkan meniscus yang telah sobek, mungkin diperlukan operasi arthroscopic. Operasi tersebut dilakukan dengan memasukkan sebuah kamera dan instrumen-instrumen ke dalam sendi lutut melalui irisan kecil pada kulit. Dengan instrumen-instrumen tersebut, meniscus yang rusak dapat dilihat dan diobati.

Cedera yang lebih serius adalah sobekan menyeluruh dari salah satu atau lebih ligamen yang menyokong lutut. Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu ligamen yang sering sobek pada lutut. Ligamen ini menghubungkan bagian atas dan bawah tulang-tulang kaki dan membantu menjaga lutut berada pada tempatnya. Jika terjadi kerusakan pada ACL, lulut akan terasa sangat sakit dan mungkin bisa menyebabkan seorang pemain pensiun dari olah raga bola basket. Setelah mengalami cedera ACL, beberapa pemain masih dapat terus bermain bola basket tanpa melakukan operasi. Tetapi mereka harus menjalani latihan khusus untuk memperkuat otot-otot pahanya, dan menggunakan penguat pada lututnya. Otot paha yang kuat memberikan stabilitas pada lutut yang sudah tidak dapat dilakukan oleh ACL yang rusak.

Bola basket adalah olahraga yang menyenangkan untuk semua tingakt usia dan kemampuan, tetapi selalu waspada terhadap cedera-cedera yang disebabkan oleh overuse dan trauma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar