Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat
kedudukan yang bersangkutan berupa izin untuk menawarkan jasa auditing kepada
publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi,
perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya. Persyaratan
untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian, namun ujian Uniform
Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian ini
dibuat dan diperiksa oleh American
Institute of Certified Public Accountants
Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal
Auditors (IIA), yang diberikan kepada kandidat yang lulus dalam empat
bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung
bukan kepada publik.
Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management
Accountants (IMA), yang diberikan kepada kandidat yang dinyatakan lulus
dalam empat bagian ujian dan memenuhi pengalaman praktik tertentu berdasarakan
ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung
bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada publik, namun
dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.
Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics)
dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (United States Department of
Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta orang yang bekerja sebagai akuntan
dan auditor di Amerika Serikat
Akuntansi Amerika
Serikat
Akuntansi di
Amerika Serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting Standard Board-FASB), akan tetapi yang
menjadi penyokong kewenangan terhadap standarisasi mereka adalah agensi
kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commission-SEC).
Sebagai kunci utama yang memungkinkan sistem Shared-power bekerja
dengan efektif adalah 1973 SEC Accounting Series Release (ASR) No.
150.
Hingga tahun
2002, Institut Sertifikasi Akuntansi Publik Amerika (American Institute of
Certified Public Accountants-AICPA), sebagai badan khusus lainnya juga
mengaudit standarisasi mereka. Pada tahun tersebut, Public Company
Accounting Oversight Board (PCAOB) didirikan, dengan dewan yang berwenang
untuk mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik. PCAOB,
merupakan organisasi swasta yang diawasi oleh SEC.
Sistem yang
dianut Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi
mengenai laporan audit periodik keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat
dibentuk di bawah hukum negara, bukan hukum federal. Setiap negara bagian
memiliki peraturan dasar perusahaan tersendiri; secara umum, peraturan tersebut
mengandung persyaratan minimal untuk menjaga catatan akuntansi serta publikasi
periodik laporan keuangan.
SEC memiliki
kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan kepada
perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sector swasta dalam penerapan
standarisasi tersebut. Hal ini bekerja dengan FASB dan bersifat menekan saat
FASB dinilai bergerak terlalu lambat atau menyimpang. Jika hal tersebut
terjadi, SEC telah menunda atau menolak keputusannya sendiri atau telah
memaksakan persyaratan sendiri.
Oleh karena SEC
merupakan agensi regulator yang independen, kongres serta presiden tidak
memiliki pengaruh secara langsung terhadap kebijakan yang mereka buat.
Bagaimanapun, lima komisi penuh SEC dipilih oleh presiden dan disetujui oleh
senat, serta SEC hanya memiliki kewenangan yang diberikan melalui keputusan
kongres.
FASB dibentuk
pada tahun 1973 dan desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standar Akuntansi
Keuangan 158 (158 Statements of Financial Accounting Standards
–SFASs). Tujuan SFASs adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor,
kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit, investasi, dan
sebagainya.
FASB memiliki
tujuh anggota penuh, perwakilan akuntansi firma, akademisi, perusahaan, dan
komunitas investor. Anggota dewan harus memilih kebijakan organisasional dan
ekonii secara keseluruhan untuk mengutamakan pekerja atau kepemilikan dalam
rangka pelayanan. Penggunaan kerangka berfikir oleh FASB merupakan gambaran
pegaturan standarisasi yang cukup signifikan di Amerika Serikat. Konsep Laporan
Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Concepts)
seterusnya menjadi fundamental sebagai standar dasar akuntansi keuangan dan
laporan.
PERKEMBANGAN
AKUNTANSI DI AS
1. Era Sebelum Berdirinya Stock Exchange
Commision
Di
tahun 1900-an masyarakat Amerika Serikat sudah mengenal perdagangan saham.
Informasi akuntansi suatu entitas dicari oleh masyarakat yang ingin melakukan
transaksi sekuritas karena digunakan untuk menilai kinerja manajemen. Namun
perkembangan prinsip-prinsip akuntansi pada era itu belum mampu mendukung
terciptanya informasi akuntansi yang memadai.
Beberapa
kondisi yang merupakan ciri dari era ini adalah:
a. Tidak
adanya dewan pengatur standar menjadikan masalah-masalah akuntansi yang
mendesak dan bersifat controversial diselesaikan melalui pembentukan panitia
khusus.
b. Sebagian
besar teknik akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis dan solusi yang diambil
memiliki ciri pragmatis
c. Teknik
akuntansi yang diadopsi didorong oleh keinginan untuk meratakan earnings.
d. Masalah
operasional yang berhubungan dengan treatmen akuntansi yang bersifat kompleks
dihindari dan solusi diambil berdasarkan kebijakan
e. Entitas
yang berbeda mengadopsi teknik akuntansi yang berbeda untuk masalah atau model
masalah yang sama atau mirip
f. Teknik-teknik
akuntansi diadopsi dengan fokus pada penentuan pendapatan kena pajak dan
minimisasi pajak pendapatan
The American Institute of Certified
Public Accounts
Pada
tahun 1916 berdiri asosiasi akuntan professional yaitu The American Institute
of Accountants (AIA). Lembaga tersebut didirikan oleh American Association of
Public Accounts (AAPA) yang selanjutnya berganti nama menjadi American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Pada tahun 1921 berdiri
American Society of Certified Public Accountant (ASCPA). AIA lebih
berkonsentrasi pada penyatuan pandangan nasional terkait persoalan-persoalan
kualifikasi dan pengujian-pengujian, sedang ASCPA menekankan pada upaya
membangun dan mempertahankan kekuatan lembaga profesional pada berbagai Negara
bagian di Amerika Serikat. Perbedaan pendapat diantara kedua organisasi
tersebut berakhir setelah mendapat tekanan dari NYSS (New York State Society)
dan digabungkan kembali ke organisasi semula tahun 1936 yaitu AICPA. Kerjasama
AIA dengan Federal Trade Commision (FTC) tahun 1918 mempublikasikan “metode
yang ditetapkan dalam penyusunan neraca” yang disajikan dalam bentuk brosur dan
dijadikan sebagai pedoman penyusunan standar minimum pelaksanaan audit.
Kerjasama New York Stock Exchange –
AICPA
Pada
tahun 1930 AICPA memulai kerjasama dengan New York Stock Exchange (NYSE) dalam
bidang pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang akan diberlakukan pada
entitas bisnis yang terdaftar di NYSE. Langkah awal yang diambil AICPA yaitu
membentuk komite dan mencari jalan keluar yang terbaik melalui dua pendekatan
sebagai berikut:
a. Memberikan
pemahaman pada para pemakai mengenai keterbatasan laporan keuangan.
b. Menyempurnakan
laporan keuangan agar para pemakai memperoleh laporan yang lebih informatif.
Draf
formal tentang “lima prinsip akuntansi yang bersifat luas” telah disusun oleh
komite AICPA dan disahkan oleh komite NYSE pada tanggal 22 September 1932.
Dokumen tersebut merupakan upaya formal pertama pengembangan “prinsip-prinsip
akuntansi”. Komite AICPA kemudian menambah dengan sebutan “prinsip-prinsip
akuntansi yang dapat diterima”.
SEC
dibentuk oleh Kongres pada tahun 1934. Tujuannya adalah untuk menyusun
Securities Act pada tahun 1933 dan Securities Exchange Act tahun 1934. Kedua
undang-undang tersebut adalah undang-undang sekuritas nasional pertama di
United States. Pada awalnya SEC mengijinkan profesi akuntansi untuk menyusun
prinsip akuntansi tanpa campur tangan pihak lain. Akan tetapi pernyataan yang
dibuat SEC tahun 1937 dan 1938 mengindikasikan bahwa mulai timbul
ketidaksabaran dengan profesi tersebut. Pada Desember 1937, Komisioner SEC
Robert Healy memanggil American Accounting Association (AAA). Ia menyatakan
bahwa terdapat kesulitan yang besar akan tidak adanya pihak yang memiliki
otoritas untuk membenahi dan memelihara standar akuntansi. Ia yakin bahwa pihak
yang memiliki otoritas tersebut ada dalam Securities and Exchange Commision.
Akhirnya, pada bulan April 1938, SEC mengirim pesan kepada profesi akuntansi
yang isinya bahwa selain profesi akuntansi menjalankan peran dalam pengembangan
standar akuntansi, SEC akan menentukan praktik akuntansi dan metode mandatori
yang dapat diterima dalam laporan yang mengandung informasi akuntansi.
Era Committee On Accounting
Prosedure
AICPA
pada tahun 1933 membentuk komite yang secara khusus membahas prinsip-prinsip
akuntansi yaitu Special Committee on Development of Accounting Principles
(SCDAP), namun komite tersebut gagal dalam mengemban tugasnya dan diganti oleh
Committee on Accounting Procedures (CAP) pada tahun 1936. CAP juga tidak aktif
sampai dengan tahun 1938. Pada tahun tersebut SEC memberi dorongan dengan
membuat kebijakan baru yang termuat dalam Accounting Series Release 4 (ASR 4)
dan menambah keanggotaan CAP dari 7 orang menjadi 21 orang, sehingga lembaga
tersebut menjadi lebih aktif. Sebagai lembaga yang diberi mandat, CAP memiliki
tujuan untuk mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat komprehensif
sehingga dapat digunakan sebagai pedoman umum dalam memecahkan masalah praktek
akuntansi. Prediksi waktu untuk merealisasi tujuan tersebut kurang lebih 5
tahun. Dalam realitasnya CAP mengambil kebijakan lain yaitu mengadopsi suatu
kebijakan dan selanjutnya memberi rekomendasi atas metode akuntansi mungkin
diikuti. Cara yang ditempuh CAP menimbulkan ketidakpuasan banyak pihak. Para anggota
American Accounting Association (AAA) menghendaki agar CAP menggunakan
pendekatan deduktif dalam memformulasikan prinsip akuntansi dan keinginan
tersebut bertentangan dengan pendekatan induktif yang mendominasi cara kerja
CAP. Selama tahun 1938-1959 CAP menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins
(ARBs) namun CAP gagal menghasilkan satu kesatuan prinsip akuntansi yang
bersifat komprehensif atau berterima umum.
Pertengahan
tahun 1950, keinginan agar pembangunan prinsip-prinsip akuntansi semakin berkembang
sampai diluar profesi akuntan. Pada tahun 1957, AAA mengeluarkan pokok-pokok
pikiran tentang konsep-konsep dan definisi-definisi minimum yang dilandasi
dengan pendekatan deduktif. Pokok-pokok pikiran tersebut merupakan awal
lahirnya pendekatan deduktif. CAP sebagai regulator mengabaikan pendekatan
tersebut karena memakan waktu yang panjang. Selanjutnya lembaga tersebut
menggunakan sebagian besar waktunya untuk menyelesaikan kejadian-kejadian yang
bersifat khusus dengan menentukan siklus akuntansinya satu persatu. Cara kerja
tersebut menunjukkan bahwa CAP kurang mengembangkan teori yang bersifat umum
yang dapat dijadikan dasar pengembangan statemen-statemen akuntansi keuangan.
Jadi, tahun 1957-1959 perkembangan standar akuntansi di Amerika Serikat mengalami
masa transisi. Banyak kritik-kritik terhadap CAP dan akhirnya presiden AICPA
meminta diberlakukannya pendekatan baru dalam pengembangan statemen akuntansi.
Presiden
AICPA yaitu Alvin Jenning pada tahun 1957 menyampaikan pidato dalam suatu
pertemuan anggota AICPA dan menyarankan agar mengadakan reorganisasi ditubuh
AICPA. Sasarannya adalah untuk segera dapat diwujudkan prinsip-prinsip
akuntansi. Dia menyarankan agar dilakukan riset untuk mendapatkan pendekatan
konseptual sebagai pengganti pendekatan kasual yang dianut CAP selama 20 tahun.
Mengadopsi pemikiran Jenning, AICPA membentuk Accounting Principles Board (APB)
dan Accounting Research Division (ARD) serta sekaligus menandai berakhirnya
CAP.
Era Accounting Principle Board
Keberadaan
APB dan ARD menunjukkan bahwa terdapat pendekatan dua arah dalam pengembangan
prinsip akuntansi. ARD memiliki otoritas untuk menerbitkan hasil-hasil riset
dan lebih mencurahkan perhatian pada pengembangan statemen-statemen akuntansi
tanpa harus mempertanggungjawabkan kepada komite teknis AICPA. Hasil riset akan
dipublikasikan dalam bentuk Accounting Research Studies (ARS) lengkap dengan
dokumen detail, keseluruhan aspek dari suatu masalah tertentu, serta
rekomendasi atau konklusi. Terdapat 15 ARS yang diterbitkan ARD, antara lain:
1. ARS No. 1, berjudul “The Basic
Postulates of Accounting” yang disusun oleh Maurice Moonitz dan dipublikasikan
tahun 1961.
2. ARS No. 2, berjudul “Cash Flow Analysis
and the Funds Statement” yang disusun oleh Perry Mason dan dipublikasikan tahun
1961. Studi ini memberikan dukungan terhadap penyusunan laporan sumber dan
penggunaan dana.
3. ARS No. 3, berjudul “A Tentative Set of
Broad Accounting Principles for business Enterprises” yang disusun oleh Sprause
dan Moonitz dan dipublikasikan pada bulan April 1962, dimana studi ini juga
memperhitungkan perubahan-perubahan tingkat harga umum dan khusus.
4. ARS No. 4, berjudul “Reporting of
Leases in Financial Statements” yang disusun oleh John H. Myers dan
dipublikasikan tahun 1962. Studi ini mengatur memberikan petunjuk yang
berhubungan dengan Pelaporan Sewa-Beli dalam Laporan Keuangan.
5. ARS No. 5 yang berjudul “a Critical
Study of Accounting for Business Combinations”, disusun oleh Arthur B. Watt dan
dipublikasikan tahun 1963. Studi ini mengatur dan memberikan pandangan yang
terkait dengan Studi Kritis Akuntansi Penggabungan Usaha (Businees
Combinations).
6. ARS No. 6 yang berjudul “Reporting the
Financial Effects of Price-Level Changes”, disusun oleh staf dari Divisi Riset
dan dipublikasikan tahun 1963. Studi ini mengatur dan memberikan pandangan
terkait dengan perubahan tingkat harga dalam hubungannya dengan akuntansi
inflasi dan bagaimana melaporkan dampak dari perubahan tersebut.
7. ARS No. 7 yang berjudul “Inventory of
Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprise” yang
dikemukakan oleh Paul Grady, dimana studi ini memberikan pandangan terkait
dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan dan mengangkat kembali kepercayaan
terhadap APB sebagai lembaga pengatur standar.
8. ARS No. 8 yang berjudul “Accounting for the Cost of Pension
Plans” yang dikemukakan oleh Ernesr L. Hicks dan dipublikasikan tahun 1966,
dimana studi ini mengatur dan memberikan petunjuk pelaksanaan akuntansi program
pension oleh suatu entitas bisnis.
9. ARS No. 9 berjudul “Interperiod
Allocation of Corporate Income Taxes” yang dikemukakan oleh Howard A. Black dan
dipublikasikan tahun 1966, dimana studi ini mengatur dan memberikan petunjuk
pelaksanaan alokasi pajak antar waktu dari pajak penghasilan suatu entitas.
10. ARS No. 10 berjudul “Accounting for
Goodwill” yang dikemukakan oleh George R. Catlerr dan Noman O. Olson dan
dipublikasikan tahun 1968. Secara umum, studi ini mengatur dan memberikan
petunjuk pelaksanaan akuntansi goodwill.
11. ARS No. 11 berjudul “Financial Reporting in
Extractive Industries” yang dikemukakan oleh Robert R. Field dan dipublikasikan
tahun 1968. Studi ini mengatur dan memberikan petunjuk pelaksanaan pelaporan
keuangan dalam industry ekstraktif (penggalian).
12. ARS No. 12 berjudul “Reporting Foreign
Operations of US Companies in US Dollars”, dikemukakan oleh Leonard Lorenso dan
dipublikasikan tahun 1972. Studi ini mengatur dan memberikan petunjuk
pelaksanaan pelaporan operasi-operasi suatu entitas luar negeri Amerika dalam
mata uang dolar Amerika Serikat.
13. ARS No. 13 yang berjudul “The Accounting
Basis of Inventories” dikemukakan oleh Horace G. Barden dan dipublikasikan
tahun 1973. Studi mengatur dan memberikan petunjuk pelaksanaan dasar akuntansi
persediaan.
14. ARS No. 14 yang berjudul “Accounting for
Research and Development Expenditures” dikemukakan oleh Oscar S. Gellein dan
Maurice S. Newman dan dipublikasikan tahun 1973. Studi mengatur dan memberikan
petunjuk pelaksanaan akuntansi untuk biaya riset dan pengembangan.
15. ARS No. 15 yang berjudul “Stockholders’
Equity” dikemukakan oleh Beatrice Melcher dan dipublikasikan tahun 1973. Studi
ini mengatur dan memberikan petunjuk pelaksanaan akuntansi modal (ekuitas).
APB
yang memiliki anggota 18 sampai dengan 21 orang yang seluruhnya merupakan
anggota AICPA, dan merupakan wakil dari kantor akuntan, akademisi, dan para
pengusaha. Sebagai lembaga pengatur sstandar, APB diharapkan mampu
menyelesaikan dua pekerjaajn besar, yaitu:
a. Menyusun dalil-dalil dasar akuntansi.
b. Mampu menjelaskan secara komprehensif
rangkaian hubungan prinsip-prinsip akuntansi yang dilandasi oleh dalil-dalil
tersebut.
Di
eranya (tahun 1959-1973) APB menerbitkan opini-opini yang membahas isu-isu
kontrovensial. Pada era tersebut kontribusi American Accountants Association
(AAA) juga tidak kalah pentingnya dalam proses perumusan statemen-statemen
akuntansi dibanding APB. Melalui beberapa riset AAA berusaha mengembangkan
statemen-statemen yang terintegrasi dengan teori-teori dasar akuntansi.
Accounting
Research Studies (ARS) No. 1 dan No. 3
APB
pada awalnya mempublikasikan APB Statement No. 1 tentang diterimanya ARS No. 1
dan ARS No. 3. Kedua ARS tersebut tidak diterima dikalangan profesi akuntansi
karena bertentangan dengan kredit pajak investasi sehingga APB mendapat teguran
yang serius dari induk organisasi, yaitu AICPA. AICPA menolak kedua hasil studi
tersebut dan penolakan ini dipandang sebagai upaya untuk melemahkan pendekatan
dua arah yang dipergunakan APB.
Accounting
Research Studies (ARS) No. 7
ARS
7 yang dihasilkan oleh Paul Grady mengalami kesuksesan. Grady melakukan
kodifikasi statemen-statemen dengan pendekatan induktif dan pandekatan deduktif
karena menyesuaikan dengan statemen-statemen yang sudah ada dan berusaha
menyimpulkan prinsip-prinsip akuntansi dari pokok-pokok statemen yang dapat
diterima.
Untuk
mempertanggungjawabkan tugas utamanya untuk menghasilkan prinsip-prinsip
akuntansi, komite khusus APB melakukan perumusan prinsip-prinsip akuntansi dan
dalam 5 tahun berhasil merumuskan sekumpulan prinsip yaitu APB Statement No. 4
yang berjudul “Basic Concept and Accounting Principles Underlying Financial
Statement of Business Enterprises” pada tahun 1970. Dari tahun 1959-1973 APB menerbitkan
empat statemen dan serangkaian interpretasi akuntansi untuk memperluas
rekomendasi-rekomendasi yang berhubungan dengan masalah-masalah akuntansi.
Statemen-statemen
yang diterbitkan oleh APB, antara lain:
a. APB Statement No. 1, yang berisi laporan
tentang fiterimanya ARS No. 1 dan No. 3.
b. APB Statement No. 2, yang isinya tentang
“Disclosure of Supplementary Financial Information by Diversified Companies”,
dimana statemen ini diterbitkan bulan September 1967.
c. APB Statement No. 3, berisi tentang
“Financial Statement Related for General Price-Level Changes” yang diterbitkan
pada bulan Juni 1969.
d. APB Statement No. 4, berisi tentang “Basic
Concept and Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business
Enterprises” yang diterbitkan pada bulan Oktober 1970.
Kritik
- kritik terhadap APB
Dalam
melaksanakan mandate untuk menyusun prinsip-prinsip akuntansi yang berterima
umum, APB menuai banyak kritik. Upaya APB dalam menyusun prinsip-prinsip
akuntansi mengalami kegagalan didasarkan pada argument sebagai berikut:
1. Opini yang bersifat ad hoc atau
kontroversial, termasuk ARS No. 8, ARS No. 9, APB Opinion No. 2 dan No. 4
tentang kredit pajak investasi.
2. Kegagalan dalam menyelesaikan masalah
akuntansi untuk penggabungan usaha dan goodwill.
Sebagai
respon atas keseluruhan kritik yang diterima APB dari awal proses, lembaga
tersebut memprakarsai perubahan penting dan telah diangkat kepermukaan. Namun
apa yang menjadi prakarsa tidak bisa dilanjutkan APB tapi dilanjutkan oleh lembaga
pengatur standar penggantinya yaitu Financial Accounting Standar Board (FASB).
Era Financial Accounting Standard
Board (Periode Kontemporer)
Menyadari
kebutuhan untuk reformasi APB, pemimpin dalam profesi akuntansi menunjuk
Kelompok Studi Pembentukan Prinsip Akuntansi, kelompok ini menentukan bahwa APB
harus dibubarkan dan struktur standar pengaturan baru diciptakan. Misi dari
FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi keuangan dan
pelaporan untuk bimbingan dan pendidikan masyarakat, termasuk emiten, auditor
dan pengguna informasi keuangan.
Setelah
APB digantikan oleh FSAB pada tahun 1978, FSAB mengeluarkan SFAC No 1 dengan
judul, Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. FASB berbeda
dengan dewan-dewan sebelumnya, karena didukung oleh enam organisasi profesi,
yaitu AAA, AICPA, Financial Analysts Federation, Financial Executive Institute,
Institute of Management Accountants, dan Securities Industry Association.
Setelah mengalami beberapa titik waktu (Juncture) dalam merumuskan
prinsip-prinsip akuntansi (Zeff 1984), FASB akhirnya berhasil membuat sebuah
model rerangka konseptual yang mapan disebut, Statement of Financial Accounting
Concepts. SFAC ini dianggap lengkap dan terdiri dari 6 statements, yaitu SFAC
No 1 (1978), SFAC No 2 (1980), SFAC No 3 (1980), SFAC No 4 (1980), SFAC No 5
(1984), dan SFAC No 6 (1985). SFAC No 6 menggantikan SFAC no 3 dan
mengamandemen SFAC no 2. Sedangkan draft SFAC 7 sampai saat ini belum pernah
definitif.
Model
rerangka konseptual FASB ini mencakup empat komponen dasar, yaitu:
a. Tujuan pelaporan keuangan yang
dituangkan pada SFAC no 1 dan SFAC no 4
b. Kriteria kualitas informasi yang
dituangkan pada SFAC no 2
c. Elemen-elemen laporan keuangan yang
dituangkan pada SFAC no 6 (pengganti SFAC no 3)
d. Pengukuran dan pengakuan yang dituangkan
pada SFAC no. 5
Model
ini dirancang dengan cukup luas dan mencakup perusahaan bisnis dan nonbisnis.
Rerangka ini merupakan dasar teoritis bagi FASB dalam mengembangkan standar
akuntansi keuangan (Statement of Financial Accounting Standard) di Amerika
Serikat. Standar-standar tersebut berkenaan dengan pengukuran aktivitas
ekonomi, penentuan waktu kapan pengukuran dan pencatatan harus dilakukan,
ketentuan pengungkapan mengenai aktivitas tersebut, penyiapan dan penyajian
ringkasan aktivitas ekonomi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.
Era International Accounting
Standards Board
Globalisasi
dunia menuntut adanya standar akuntansi yang seragam. Namun untuk mencapai
sebuah keseragaman tidaklah mudah. Kondisi ini memerlukan adanya sebuah badan
penyusun standar internasional. Salah satunya adalah International Accounting
Standards Committee (IASC). Kesepakatan
untuk membentuk IASC terjadi pada tanggal 23 Juni 1973 di Inggris yang diwakili
oleh organisasi profesi akuntansi dari sembilan negara, yaitu Australia,
Kanada, Prancis, Jerman Barat, Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat. Badan-badan ini merupakan dewan IASC pada saat itu, mereka merupakan
bagian dari International Federation of Accountans (IFAC) sebagai organisasi
induk IASC. Dengan tujuan menyelesaikan dan mendamaikan perbedaan akuntansi di
setiap negara, serta merintis adanya standar akuntansi yang kelak berlaku
universal, IAS diterbitkan sejak tahun 1974. Penerbitan tersebut satu tahun
setelah pembentukan IASC.
Tujuan
pembentukan IASC adalah memformulasi standar dan mendorong keberterimaan dan
ditaatinya IFRS secara luas di dunia ( to formulate and publish in the public
interests, basic standards to be observed in the presentation of audited
accounts and financial statements and to promote their wordwide acceptance and
observance). Sampai saat ini IASC beranggotakan sekitar 150 organisasi atau
badan penyusun standar akuntansi dari 113 negara, dan telah berhasil merumuskan
model teoritis yang juga mengadopsi meta teori dengan menempatkan tujuan
sebagai top level. Pada tahun 1999 setelah melakukan proses review selama dua
tahun, dewan IASC menyetujui rencana restrukturisasi.
Menurut
ketentuan restrukturisasi, dewan IASC akan menjadi sebuah entitas yang terpisah
dari induknya dan akan menjadi entitas non profit yang diatur oleh para wali.
IASC akan melakukan pendanaan terhadap IASB, yang pada gilirannya akan
bertanggung jawab untuk teknis agenda pengembangan dan persetujuan IFRS baru.
IFRS saat ini diterbitkan dan dikelola oleh IASB, sebuah dewan standar
independen yang berbasis di London. Pada bulan Maret 2001, IASC Foundation
secara resmi didirikan di negara bagian Delaware di Amerika Serikat yang
bertindak sebagai entitas induk IASB. Sejak 1 April 2001, IASB diasumsikan
bertanggung jawab kepada IASC dalam menjalankan tugasnya melakukan penyusunan
standar akuntansi. Sesuai dengan konstitusi IASC Foundation, dilakukan review
secara berkelanjutan yang selesai pada bulan Juni 2005 dan terjadi beberapa
perubahan konstitusi yang mengatur pengaturan operasional IASC Foundation.
Menetapkan
Peran dan Tujuan Baru
Pembentukan
IASC tahun 1973 dimaksudkan untuk mempromosikan harmonisasi standar dan
prosedur akuntansi ke seluruh dunia. IAS dikeluarkan oleh IASC untuk memenuhi
tujuan itu. IASC tidak memiliki kewenangan untuk mewajibkan masing-masing
negara atau entitas untuk mematuhi standar.
Pada
tahap awal berdirinya IASC tidak memiliki satu set standar akuntansi. Sebagian
besar negara-negara maju telah menetapkan sendiri standar akuntansi mereka.
Hanya beberapa negara saja yang tidak memiliki standar, yang kemudian
mengadopsi IAS selama periode tersebut. Selanjutnya diterbitkan tambahan dan
revisi dari IAS yang kemudian semakin banyak negara mulai berpartisipasi dalam
kegiatan IASC. IASC berstatus sebagai otoritas internasional yang tumbuh pesat.
Status itu lebih ditingkatkan setelah perkembangan yang signifikan sebagai
berikut:
a. 2002: Komisi Eropa melalui Peraturan Eropa
1606 pada tanggal 19 Juli2002 mewajibkan entitas yang terdaftar di Uni Eropa
untuk mengadopsi IFRS mulai tahun 2005.
b. 2000: IASB dan dewan standar akuntansi di
Amerika Serikat yakni Financial Accounting Standard Board (FASB), mengumumkan keinginannya untuk mencapai
kesesuaian dalam standar pelaporankeuangan dan mengkoordinasikan program kerja
masa depan.
c. 2003: Australia, Hong Kong dan Selandia
Baru berkomitmen untuk mengadopsi IFRS.
d. 2005: Hampir 7.000 perusahaan yang terdaftar
di 25 negara menerapkan IFRS.
e. 2006: IASB dan FASB menyepakati peta jalan
untuk konvergensi antaraIFRS dan General Accepted Accounting Principle (GAAP)
di AmerikaSerikat.
f. 2007: Brasil, Canada, Chili, India, Jepang
dan Korea Selatan menetapkan agenda untuk mengadopsi IFRS.
g. 2007: Securities and Exchange Commission
(SEC) di AS menghapus ketentuan rekonsiliasi untuk perusahaan non-US yang
menerapkan IFRS, dan berkonsultasi pada IFRS untuk perusahaan domestik.
Setelah
IASC disatukan ke IASB dan IASC Foundation tahun 2000 serta perubahan kondisi
lebih lanjut di tahun 2002 sampai 2007. Tujuan IASC Foundation disempurnakan
sebagai berikut:
· Untuk mengembangkn satu set standar
berkualitas tinggi yang dapat dipahami dan berlaku secara global demi
kepentingan umum. Pelaporan keuangan yang berkualitas terutama untuk membantu
pelaku pasar modal dunia dan pengguna lain dalam membuat keputusan ekonomi
· Untuk mempromosikan penggunaan dan
penerapan standar yang ketat
· Dalam memenuhi tujuannya yang berhubungan
dengan point (1) dan (2) diatas, IASC bertujuan untuk memperhitungkan
sebagaimana mestinya kebutuhan khusus entitas kecil dan menengah, serta entitas
ekonomi baru, dan
· Untuk mewujudkan konvergensi atas standar
akuntansi nasional ke IAS dan IFRS yang lebih diarahkan pada solusi berkualitas
tinggi.
Struktur
Aktual
IASB
ditunjuk dan diawasi oleh kelompok wali (yaitu IASC Foundation) yang memiliki
latar belakang wilayah dan beragam profesi yang bertanggungjawab untuk
kepentingan publik. Hal ini juga didukung oleh dewan penasehat eksternal
(Standards Advisory Council atau SAC) dan komite interpretasi (The
International Financial Reporting Interpretation Committee atau IFRIC) yang
bertugas memberikan bimbingan jika terdapat perbedaan dalam praktek. IASC Foundation
adalah organisasi independen yang terdiri dari dua badan utama: para wali dan
IASB. Pemerintahan IASC Foundation sisa 22 wali. Tanggung jawab wali termasuk
menunjuk, para anggota dewan IASB dan menetapkan hubungannya dengan penasehat
dan dewan, serta penanggung jawab organisasi.
IASB memiliki tanggung jawab dalam penyusunan
standar akuntansi dengan 12 anggota yang bekerja secara penuh dan dua anggota
paruh waktu yang berasal dari berbagai negara dengan latar belakang fungsional
beragam. Anggota tersebut tidak didominasi oleh konstituen tertentu atau
kepentingan regional tertentu, dan kualifikasi utama mereka untuk keanggotaan
IASB adalah keahlian teknis.
Struktur
IASC Foundation memiliki dua badan. Standar Advisory Council (SAC) menyediakan
forum dan jalan bagi organisasi-organisasi atau individu yang berkepentingan
dengan pelaporan keuangan internasional untuk berpartisipasi. Para peserta
memiliki latar belakang geografis dan fungsional yang beragam. Tujuan SAC
adalah untuk memberikan nasehat kepada IASB mengenai prioritas proyek
penyusunan standar. Badan lainnya dalam struktur IASC Foundation di
International Fianancial Reporting Interpretation Committee (IFRIC), yang
merupakan badan interpretatif IASB dengan anggota sebanyak 14 suara tidak
termasuk ketua, semua ditunjuk oleh wali. IFRIC menggantikan Standing
Interpretations Committee (SIC) pada tahun 2002. Peran IFRIC adalah untuk
mempersiapkan interpretasi IFRS untuk disetujui oleh IASB dan untuk memberikan
panduan yang terkini mengenai masalah laporan keuangan.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan instrumen
yang penting untuk menjalankan bisnis. Akuntansi lahir di Amerika Serikat dan
kini akuntansi telah berkembang dan digunakan oleh Negara-negara di seluruh
dunia. Pada tahun 1886 dibentuk sebuah organisasi bernama American Association
of Public Accountants (AAPA). Pada tahun 1916 dibentuk American Institute of
Accountants (AIA). Kemudian AAPA namanya diubah menjadi American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1957. AICPA ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan perkumpulan negara bagian namun untuk
melengkapinya dan mengusahakan agar lebih terdapat keseragaman dan standarisasi
dalam kualifikasi dan ketentuan keanggotaan. Sementara itu, American Society of
Certified Public Accountants dibentuk pada tahun 1921. Pada tahun 1930, AICPA
memulai kerjasama dengan New York Stock Exchange (NYSE) untuk mengembangkan
prinsip akuntansi yang diikuti oleh semua perusahaan yang terdaftar dalam
pertukaran. SEC dibentuk tahun 1934, bertugas untuk melaksanakan pengaturan
investasi. AICPA pada tahun 1933 membentuk komite yang secara khusus membahas
prinsip-prinsip akuntansi yaitu Special Committee on Development of Accounting
Principles (SCDAP), namun komite tersebut gagal dalam mengemban tugasnya dan
diganti oleh Committee on Accounting Procedures (CAP) pada tahun 1936. CAP
memiliki tujuan untuk mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat
komprehensif sehingga dapat digunakan sebagai pedoman umum dalam memecahkan
masalah praktek akuntansi. Tahun 1957-1959 perkembangan standar akuntansi di
Amerika Serikat mengalami masa transisi. Banyak kritik-kritik terhadap CAP.
Presiden AICPA yaitu Alvin Jenning menyampaikan pidato dalam suatu pertemuan
anggota AICPA dan menyarankan agar mengadakan reorganisasi ditubuh AICPA.
Mengadopsi pemikiran Jenning, AICPA membentuk Accounting Principles Board (APB)
dan Accounting Research Division (ARD) serta sekaligus menandai berakhirnya
CAP. Pada awal berdirinya APB dikarakteristikkan dengan kegagalan. Hasil karya
APB yang terkenal adalah ARS nomor 7 dan yang paling terkenal adalah APB
Statement no 4 yang diterbitkan tahun 1970. APB kemudian digantikan oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB) sampai sekarang ini. Globalisasi
dunia menuntut adanya standar akuntansi yang seragam. Kondisi ini memerlukan
adanya sebuah badan penyusun standar internasional, yaitu International
Accounting Standards Committee (IASC) bertujuan menyelesaikan dan mendamaikan perbedaan
akuntansi di setiap negara, serta merintis adanya standar akuntansi yang kelak
berlaku universal.
DAFTAR PUSTAKA
Astika,
I. B. Putra. 2010. Konsep-konsep Dasar Akuntansi Keuangan. Denpasar: Udayana
University Press.
http://www.scribd.com/doc/52077706/DEVELOPMENT-OF-THE-INSTITUTIONAL-STRUCTURE-OF-FINANCIAL-ACCOUNTING
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/akuntansi-di-amerika-serikat/
http://theearthdew.wordpress.com/2012/05/27/accounting-theory-development-of-the-institutional-structure-of-financial-accounting/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar