Selasa, 05 Januari 2010

Bisnis Toko Kado

Kali ini saya mencoba memberitau dan menghadirkan lagi ide bisnis yang mungkin banyak orang belum mengenalnya yaitu Bisnis Toko Kado. Usaha ini pada intinya menyediakan berbagai macam pernak pernik barang, bisa termasuk aksesoris, bunga, vas bunga, frame foto, boneka-boneka lucu dan lainnya. Nah sebenarnya yang mencari toko semacam ini adalah orang-orang yang kebingungan mencari hadiah yang bagus misalnya untuk hadiah ulang tahun, hadiah anniversary dan lainnya.

Dengan ide ini kita bisa menjawab kebutuhan orang-orang tadi karena saya pikir toko semacam ini mudah untuk didirikan. Sepertinya untuk memulai usaha kita bisa menetapkan target konsumen dulu, bisa saja kita target anak-anak muda, atau bahkan dari semua kalangan sekalipun.

Salah satu hal penting untuk memulai usaha ini adalah menentukan lokasi dimana toko kita akan didirikan. Mungkin pertimbangan adalah lokasi toko, luas toko dan kemudahan mencapainya.

Setelah kita menemukan tempat yang cocok, sebaiknya memikirkan desain toko misalnya warna yang cocok untuk cat dinding, rak display dan lain sebagainya,

Untuk mencari barang yang akan dijual kita bisa cari dimana saja sebenarnya. Coba tangkap selera yang berkembang di pasar, misalnya saja ada trend sepatu tertentu, atau desain tes yang favorit. Kita juga bisa saja memproduksi barang-barang tersebut bila mempunyai keahlian.

Untuk berpromosi kita bisa memanfaatkan berbagai media dan saya berpikir bisa saja anda memulai strategi untuk berbisnis secara online dengan web store. Kita bisa menyebarkan pamflet di tempat-tempat strategis atau mengadakan acara promosi khusus seperti diskon pembelian dan lain-lain.

Senin, 04 Januari 2010

usaha membuka kolam pemancingan

Salah satu hiburan yang banyak penggemarnya adalah kolam pemancingan. Kalau kita melihat peluang dan prospek ke depannya, kolam pemancingan pun bisa menjadi bisnis yang menggiurkan. Pengelolaan bisnis relatif mudah dan persaingannya tidak terlalu ramai.

Kolam pemancingan banyak sekali penggemarnya mulai saja dari penggemar mancing, keluarga yang butuh rekreasi, anak-anak muda dan banyak lagi kalangan yang meminatinya.

Lalu kira-kira bagaimanakah caranya untuk memulai?

Untuk memulai sebuah bisnis kolam pemancingan maka yang harus disiapkan adalah tempat usaha yang cukup luas. Bisa saja kita bekerjasama dengan pemilik lahan dan menreapkan sistem sewa. Kalau bisa lokasi mudah dijangkau dan berada di tempat strategis untuk memudahkan konsumen mendatangi tempat kita.

Bisa saja kita membeli kolam jadi ataupun kalau tidak kita bisa membuat kolam terlebih dahulu. Setelah ada beberapa kolam maka kita bisa mengisi bibit ikan antara lain ikan mas, bawal, gurame, patin ataupun nila. Jika kita ingin cepat memulai maka masukkan saja ikan yang besar.

Untuk kelangsungan usaha maka kita memerlukan karyawan antara lain untuk penjaga dan bila kita menyatukan usaha tersebut dengan rumah makan maka tentunya kita perlu koki dan pelayan.

Jika semua hal di atas sudah siap maka kita bisa segera melakukan promosi di media pilihan Anda.

Bila usaha ini disandingkan dengan rumah makan maka kita harus mempertahankan ciri khas tempat kita, katakanlah rasa masakan, kebersihan tempat kita, ataupun hal-hal yang membuat konsumen nyaman.

Bisa saja sekali-sekali mengadakan acara musik dangdut pada akhir pekan untuk menghibur konsumen.

usaha ikan lele dalam negri

Ikan lele memiliki potensi bisnis yang relatif besar karena peminatnya sangat tinggi, oleh karena itu ide bisnis kali ini adalah membahas prospek bisnis ikan lele. Saya sendiri menyarankan Anda uintuk berbisnis ikan lele bila Anda memiliki hobi dalam dunia perikanan. Kenapa harus hobi? karena tantangannya juga cukup lumayan bila Anda buta sama sekali tentang budidaya ikan. Namun, bila memang Anda sudah menemukan formula yang tepat untuk bisnis lele ini, saya kira tidak sedikit keuntungan yang dapat Anda raup.

Intinya budidaya ikan lele dibagi beberapa tahap yaitu pembenihan, pendederan dan pembesaran. Dalam 3 tahapan tadi terdapat pola yang berbeda karena tentunya ikan yang dihasilkan pun berbeda ukuran dan tentunya beberapa pertimbangan2 lain yang akan dibahas dalam artikel ini.

Jika memang Anda sudah berniat terjun dalam budidaya ikan lele maka Anda harus menyesuaikan dulu modal Anda dengan kategori usaha lele yang Anda akan lakukan. Bila modal Anda sedikit, Anda bisa memulai usaha pembenihan ikan lele dimana Anda nanti akan menghasilkan larva ikan lele. Di segmen pembenihan sebetulnya tingkat kesulitan lumayan tinggi yaitu Anda harus berhasil menetaskan telur ikan sampe ikan cukup kuat untuk berenang dan makan pakan buatan, tetapi jika Anda bisa menguasainya benih lepas masa larva pun banyak yang meminatinya. Usaha pembenihan bisa dilakukan dalam lahan relatif sempit juga karena larva bisa ditempatkan dalam akuarium bertingkat hemat ruang.

Jika modal Anda relatif sedang menuju ke besar Anda bisa menggeluti tahapan pendederan dan atau pembesaran. Sebetulnya pendederan itu adalah pemeliharaan benih ikan dari ukuran larva 2 minggu hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm itupun dihargai dengan harga berbeda. Kalo merujuk istilah pembesaran berarti ikan dipelihara hingga ukuran konsumsi yaitu satu kilo 5-6 biasanya. Kenapa tahapan ini membutuhkan modal yang relatif lebih tinggi dibanding pembenihan, karena mungkin Anda harus menyewa/membuat perkolaman untuk pendederan. Walaupun kesulitan lebih rendah, tetap dibutuhkan ketelatenan pada pendederan mengingat lele juga bersifat kanibal karena ikan lele adalah karnivor dan seringkali memakan temannya sendiri bila berbeda ukuran. Salah satunya adalah melakukan sortir atau grading dan juga telaten dalam memberikan pakan.

Sebetulnya terlalu banyak yang bisa dibahas dalam budidaya lele, namun karena ini artikel singkat maka saya menuju ke poin penting yaitu kendala-kendala dalam usaha. Salah satu kendala usaha adalah kontinuitas dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen. Jika saja ada yang memesan ikan pada Anda dalam jumlah yang besar, mungkin dalam sekali panen mencukupi tapi di panen mendatang bagaimana? memang salah satu siasatnya sih membuat kelompok budidaya lele kalau memang Anda tidak memiliki lahan usaha yang kapasitas besar. Jika memang serius membentuk kelompok budidaya, anda harus mengatur agar anggota kelompok anda dapat panen dalam waktu berkala alias giliran panennya sehingga kontinuitas untuk konsumen terjamin dan harga di pasaran pun tidak naik turun karena overproduction.

Kendala lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pakan karena kita tahu bahwa harga pakan ikan relatif mahal antara Rp.4.000,- hingga Rp. 5.000,- dan ini bukan hal yang bagus untuk pembudidaya lele. Untuk menyiasatinya biasanya dicari sumber alternatif pakan murah dan pembuatan ramuan pakan dengan bahan2 lokal.

Bisnis rental aquarium

Sebetulnya ide dasarnya adalah kebutuhan klien untuk meningkatkan keindahan ruang perkantoran ataupun usahanya dengan cara memasang akuarium lengkap dengan ikan serta desain aquascaping yang menarik. Biasanya sih kalo orang yang memiliki modal dan memang berniat merawat akuarium tersebut tidak segan untuk mengeluarkan uang untuk investasi akuarium dan peralatannya, namun banyak pula klien kantoran yang memang tidak memiliki waktu untuk hal semacam ini sehingga urusan akuarium pun bisa jadi peluang usaha bagi orang lain. Usaha itu adalah usaha penyewaan akuarium lengkap dengan jasa perawatan akuariumnya.

Untuk memulai usaha ini sebetulnya bisa dilakukan oleh siapa saja namun keterampilan utama yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk mengetahui jenis ikan hias maupun tanaman hias yang menarik perhatian. Cara perawatan ikan pun harus diketahui mengingat ikan rentan dengan hama penyakit yang menyerangnya (bila tidak diurus semestinya lho).

Modal yang harus dimiliki adalah lahan untuk memelihara ikan beserta peralatan akuarium yang akan disewakan. Biasanya akuarium yang disewakan berukuran besar (misalnya panjang 1 hingga 2 meter) dengan desain yang menarik, oleh karena itu anda harus menyiapkan akuarium tersebut.

Nah untuk berhubungan dengan klien, biasanya klien akan menawarkan kontrak rental akuarium selama waktu tertentu dengan bayaran tertentu. Berikutnya sih untuk mendapat klien, anda harus melakukan kegiatan promosi dong untuk mengenalkan usaha anda pada klien yang berminat.

Hal yang di butuhkan untuk memulai rental ps3

Yang jelas untuk memulai sebuah usaha rental PS3 kita membutuhkan ruang usaha. Salah satu strategi agar usaha kita bisa survive saya kira dengan menempatkan usaha kita dekat dengan calon pelanggan. Lokasi yang bagus adalah dekat kampus atau sekolah dimana banyak pelajar yang berkeliaran :smile:

Selanjutnya kita membutuhkan mesin PS3 dan jumlah yang dibutuhkan mungkin tergantung budget anda. Sebuah Playstation 3 40GB berharga sekitar 5 juta dan perlu juga dipikirkan untuk membeli TV LCD widescreen yang mendukung HDTV. Beli juga beberapa game andalan seperti Winning Eleven atau FIFA 08 sebagai fitur utama dari rental PS anda.

Yang paling menentukan sepertinya adalah harga sewanya. Di Bandung sudah ada yang membuka usaha semacam ini dan menawarkan harga rental Rp.8000,- / jam. Saya kira harga sekian masih dikategorikan tidak terlalu mahal mengingat fasilitas yang akan didapat si pelanggan yaitu kenikmatan bermain dengan next gaming console.

Prospek usaha rental game

Seperti kita ketahui rental atau penyewaan game pasti terbuka terus peluangnya mengingat pada dasarnya permainan baik online atau console (semacam playstation) selalu diminati oleh kalangan muda, remaja hingga dewasa. Tidak semua orang memiliki mesin Playstation sehingga usaha rental PS selalu ramai dikunjungi oleh pelanggannya.

Dewasa ini yang berkembang adalah sarana gaming yang dikategorikan next-gen gaming atau next generation. Fitur mesin game terbaru keluaran Sony yaitu Playstation 3 ataupun produk Microsoft yaitu Xbox360 menghadirkan nuansa grafis yang lebih indah karena didukung oleh teknologi yang lebih maju. Kenikmatan bermain game tentunya akan meningkat karena detil grafis (katakanlah penampakan gerakan helai rambut) akan semakin jelas!

Sebuah usaha yang belum banyak digeluti adalah rental next gen gaming console dimana calon pelanggan saya kira cukup banyak dan belum banyak orang memiliki konsol ini karena harganya masih relatif mahal. Mereka yang fanatik dengan konsol PS2 tentunya akan tergiur mencoba fitur gaming dari konsol generasi terbaru.

Sebetulnya usaha di bidang gaming lumayan variatif. Permainan komputer online semacam Ragnarok juga selalu ada pangsa pasarnya dan dapat dimasukkan kategori usaha gaming. Namun yang dibahas kali ini adalah gaming konsol dimana pada dasarnya yang dibutuhkan adalah mesin konsol, game dan TV.

Sejauh ini yang mendapat atensi di rental PS2 adalah game sepakbola karena mayoritas orang Indonesia adalah penikmat sepakbola. Game yang legendaris dan hingga kini masih dimainkan adalah Winning Eleven dan saya kira game tersebut adalah roh dari rental- rental PS di tanah air.

Menarik pembeli tanpa kata-kata

Apakah Anda memiliki alasan khusus memilih toko belanja baju favorit? Karena koleksi barang-barangnya, lokasi, atau letak, potongan harganya, atau pelayanannya yang sangat memuaskan?

Yang jelas, belanja itu menghibur. Para pelaku fesyen memiliki sejuta cara merayu pembeli. Beradu konsep meningkatkan pelayanan, menyewa tenaga-tenaga ahli untuk memperindah, merenovasi pertokoan, hingga memindahkannya ke lokasi yang lebih bergengsi.

Etalase yang tepat akan mengundang pejalan kaki untuk berhenti, masuk ke toko dan berbelanja. Di situlah tempat untuk menegaskan identitas toko, mengiklankan barang jualan, dan untuk menarik perhatian orang-orang yang berniat belanja serta di tambah dengan accecoris lainnya .

Masalah seni memajang di depan jendela pertokoan ini, Inggris memang juaranya. Para pelaku mode di sana meyakini dengan memiliki etalase menarik, berarti memiliki kebanggaan tersendiri.

Salah satu di antara ribuan pertokoan yang menggoda adalah Selfridge & Co Department Store (Selfridges). Selfridges terletak di Oxford Street dan didirikan pria Amerika Harry Gordon Selfridge, pada 15 Maret 1909.

Kesuksesan itu ia raih dengan cara inovatif. Ia meletakkan barang dagangannya sebagai pameran di jendela toko. Cara itu masih diterapkan. Toko ini telah berkolaborasi dengan beberapa galeri, museum, seniman dan desainer. Seperti Rachel Thomas yang merupakan otak dari visual display Selfridge, dan juga Sam Taylor, untuk artwork fotografinya.

Di New York, Barney's memiliki kedudukan tersendiri. Dengan menyewa Creative Director Simon Doonan, etalase pertokoan menggunakan pendekatan kontroversial. Lucu dan satir, misalnya dnegan memajang tokoh Carrie Bradshaw dari Sex and The City yang gila belanja. Hal itu mereka lakukan agar para selebritas di Hollywood menunggu-nunggu untuk dijadikan figur di etalase Barney's.

Jendela-jendela toko ini sangat dinamis, bercerita dengan lengkap tak peduli seberapa sederhana bentuk presentasinya. Ini merupakan cara yang tepat untuk mempromosikan citra dari konsep pertokoan tersebut.

Di dalam beberapa etalase, mannuquin atau boneka adalah salah satu properti yang signifikan. Boneka cantik tiga dimensi ini memang diciptakan sebagai sosok bertubuh sempurna dan ideal, yang disesuaikan dengan ukuran kecantikan standar.

Claudia Kidwell, kepala divisi kostum Smithsanian's National Museum of American History berkata, dalam setiap pergantian periode waktu, Anda akan melihat perbedaan karakteristik dalam setiap era. Dari ekspresi, bahasa tubuh (pose) dan tentunya bentuk tubuh.

Di Rue Saint Honore, distrik fesyen terkemuka di Paris, mannequin merupakan benda mode istimewa dan mewakili citra label. Mereka begitu mewakili gaya musim ini.

Salah satu yang menarik adalah yang terjadi di butik Escada. Mereka menggunakan mannequin putih dengan rambut pirang emas platina dan berpose dengan gaya para pelanggan Escada.

Berbeda lagi dengan Christian Lacroix yang memiliki boneka bergaya romantis. Warnanya abu-abu polos untuk menyeimbangkan koleksi Lacroix yang ramai dengan detail.

Mannequin ini berfungsi untuk berinteraksi dengan para pembeli, tanpa perlu berbicara sepatah kata pun ..
ini sungguh luar biasa dan di luar nalar manusia karna dengan cara ini lah pelanggan tertarik.

Manajement bisnis

Dalam suatu bisnis kita harus bisa memanajement bisnis itu sendiri jangan langsung di lepas begitu saja , berdasarkan pengalaman orang yang saya dengar jika pertama kali orang berbisnis itu ia tidak atau belum paham bagaimana cara berbisnis dan menyerahkan segala sesuatunya kepada orang kepercayaannya yang mungkin saja bisa mengkhianatinya ..
contohnya teman saya yang membuka bisnis handphone dia sebagai pemula dalam bidang bisnis dan suatu hari ia di beri orang kepercayaan temannya untuk mengelola bisnisnya tersebut , awalnya memang baik tapi setelah bisnis berjalan hampir 1 tahun uang dan barang di ambil oleh orang tersebut ..
dari situ bisa di simpulkan bahwa bisnis juga perlu manejement yang benar mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar ..

Secercah harapan di tengah krisis ..

...Apakah Anda akan menunggu saja datangnya penghasilan sambil mengharap situasi aman, ataukah akan mengejarnya dan menemukan tempat persembunyiannya di tengah situasi konflik sekalipun.... (diolah dari Intisari Kewiraswastaan)

KATA-KATA terakhir itulah yang dilakukan Lalita Thongngamkam, wanita muda Thailand, saat memulai usaha restoran di negara-negara konflik beberapa tahun silam. "Ketika sebuah negeri mengalami gejolak, saya justru tertarik ke sana," ujar Thongngamkam sebagaimana dikutip harian The Asian Wall Street Journal edisi 9-11 Mei.

DAN berpuluh tahun kemudian, Thongngamkam membuka usaha restoran makanan Thailand di Kabul, ibu kota Afganistan. Terakhir, dia siap-siap membuka cabang di Baghdad, Irak. "Irak mungkin saja menjadi target saya berikutnya, terutama apabila militer Amerika Serikat memberikan wewenang kepada PBB untuk mengatur dan membangun kembali negeri itu," ujarnya di Kabul.

Thongngamkam berada di sebuah negeri yang bergejolak sejalan dengan kehadiran badan PBB di sana. Kehadiran pasukan dan pejabat PBB, pekerja sosial, kontraktor bangunan dan sarana umum, merupakan peluang yang sangat besar bagi usaha jasa makanan. Karenanya, restoran Thailand milik Thongngamkam ini ada di Kamboja, Somalia, Rwanda, Timor Timur, Kosovo dan kini Afganistan.

Dalam bobot yang lain beberapa anak muda Indonesia juga ada yang berbuat "nekat" seperti Lalita. Mereka tetap gigih berusaha atau mempertahankan aktivitas bisnisnya di tengah situasi perekonomian Indonesia yang tertatih-tatih. Sebut saja Sony Sugema (38), pemilik PT Quantum Global (Q-College), PT Sony Sugema Eduka, Sony Sugema College (SSC), dan Ketua Yayasan Tunas Informatika, yang membawahi Sekolah Tinggi Teknologi Informatika Sony Sugema.

Bidang yang digelutinya pendidikan terutama bimbingan belajar. Khusus SSC hingga kini sudah memiliki 46 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah siswa SSC mencapai 25.000 orang, dengan staf pengajar seluruhnya 600 orang.

Atau Diono Nuryadin (40), Vice President PT JAS, perusahaan yang antara lain bergerak di bidang servis cargo ke penerbangan asing. Ia juga mengendalikan keuangan kelompok usaha Bimantara, di mana ia menjabat direktur keuangan. Selain itu Hotasi Nababan (38), Direktur Utama Perusahaan Penerbangan Merpati, Pramono Anung (40), pengusaha sekaligus pemilik lima perusahaan pertambangan yang juga Wakil Sekjen PDI Perjuangan, serta Arif Yunara (27), pemilik bengkel motor di Bandung yang mengerjakan sejumlah montir.

Aktivitas bisnis anak-anak muda itu tetap eksis walaupun awan gelap krisis masih menyelimuti republik ini. Bagai secercah titik terang di tengah kegalauan bangsa, mereka berupaya tampil ke depan memimpin usaha, mempertahankan, atau menjalankan roda perusahaan sekaligus menghidupi banyak orang. Terlepas dari perusahaan itu warisan atau dibangun sendiri, paling tidak mereka masih memancarkan sinar yang lain di tengah keredupan ekonomi republik ini.

Mungkin masih banyak kegiatan usaha anak-anak muda lain yang tidak terliput. Akan tetapi, kalau mengamati semaraknya aktivitas mereka, sepertinya tidak terasa bahwa mereka berada di dalam situasi krisis. Apakah itu merupakan tanda-tanda membaiknya perekonomian?

Pembangunan fisik di DKI Jakarta, sekadar menyebut sebuah contoh, mulai menggebu. Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang dulu suka dipelesetkan sebagai jalan ora rampung-rampung, mulai dikerjakan. Belasan flyover, underpass dan jalan akses di Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, dan Cibubur sedang giat dirampungkan. Sejumlah bangkai bangunan setengah jadi dilanjutkan. Beberapa mega proyek properti juga tengah dikerjakan.

Tentu sangat berlebihan jika disebutkan bahwa pembangunan JORR, jalan layang, terowongan, dibangunnya kembali banyak kompleks perumahan dan gedung-gedung pencakar langit langsung disebutkan sebagai indikasi berhentinya krisis ekonomi.

Akan tetapi, pembangunan berbagai proyek properti dan infrastruktur tersebut bisa disebutkan sebagai sinyal paling awal bagi perbaikan ekonomi nasional. Sebab, menurut pengalaman, properti yang selalu paling awal memberi sinyal bagi kejatuhan perekonomian sebuah negara dan properti pula yang paling cepat memberi sinyal kebangkitan perekonomian. Jadi, bisalah, berbagai pembangunan fisik itu sebagai sinyal awal menyehatnya perekonomian nasional.

Indikator lain yang bisa menjadi parameter mulai membaiknya perekonomian ialah perkembangan sektor ritel yang amat cepat. Mal-mal, pusat-pusat perbelanjaan modern, ruko, perumahan berbagai tipe, apartemen, dibangun di mana-mana. Selain di Jakarta, tampak pula di Bandung, Makassar, Medan, dan terutama Surabaya.

SINYAL-sinyal itulah yang ditangkap Arif. Setelah empat bulan bekerja di sebuah perusahaan asing, Agustus 2001 dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Ia berani beresiko meninggalkan pekerjaan di luar negeri yang dari sisi ekonomi sebenarnya cukup menjanjikan. Seperti kata Aristoteles, filsuf Yunani, anak muda selalu berpikir bahwa mereka tahu segala sesuatu dan yakin pada pernyataannya.

Dengan modal awal 95 juta rupiah, Arif membuka bengkel di Jalan Dipatiukur Bandung, Oktober 2001. Selama enam bulan, Arif banyak belajar dari bengkel-bengkel lain. Selain bertukar pikiran, Arif pun banyak menelepon bengkel lain untuk mengetahui tarif jasa dan harga onderdil motor.

Setelah berjalan satu setengah tahun, Arif kini bahkan telah mampu membuka satu bengkel lagi. Bengkelnya yang satu lagi terletak di Jalan Pahlawan, Bandung. Pegawainya pun akan bertambah satu lagi menjadi enam orang.

Bengkelnya pun banyak didatangi pengunjung. Setiap hari antara 20 sampai 30 orang pelanggan datang ke bengkelnya. Tidak semua yang datang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan motornya, ada juga yang membeli onderdil atau sekadar mengobrol dengan montir di bengkel tersebut. Arif tidak pernah melarangnya.

Dia bahkan membiarkan pemilik motor belajar memperbaiki motornya sendiri dan memberikan tips-tips kecil yang berguna bagi pemilik motor. Selain itu, Arif pun memberikan garansi bagi pemilik motor. Apabila motor yang telah diperbaiki di bengkelnya ternyata masih kurang memuaskan, Arif bersedia memperbaiki kerusakannya tanpa dipungut biaya lagi.

Omzet untuk satu bengkel Arif per minggu berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Untuk gaji karyawan di satu bengkelnya, per minggu Arif menghabiskan dana Rp 1 juta. Dengan demikian, dia masih mampu beroleh keuntungan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta setiap minggunya.

Penghasilan sebesar itu, kata Arif, sangat jauh dibandingkan ketika dia masih bekerja di perusahaan multinasional. "Gaji saya sebulan setara dengan gaji pokok direktur Bursa Efek Jakarta," kata Arif. Kendati bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji tinggi dan sempat dikirim ke Malaysia, Cina, dan Amerika Serikat (AS), Arif mengaku belum menemukan kecocokan.

Sekarang, aku Arif, dirinya menemukan kepuasan tersendiri. Selain dapat membagi rezeki yang dia punya dengan orang lain, dia pun dapat bergaul dengan banyak orang dari banyak kalangan.

Kunci sukses Arif terletak pada keseriusan, kegigihan, dan kemauannya untuk belajar. Arif tidak pernah malu untuk bertanya dan bahkan dia mengaku memiliki komunitas tersendiri. Seluruh anggota komunitasnya merupakan anak-anak muda yang memiliki usaha sendiri.

Sebenarnya, kata Arif, banyak anak-anak muda seperti dirinya yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk berwirausaha. Sayangnya, mereka umumnya kesulitan dalam menentukan usaha apa yang akan mereka buat.

"Umumnya mereka bingung, apa yang harus mereka kerjakan pertama kali," kata Arif. Karena itu, Arif menganjurkan agar setiap kampus dan lembaga pemerintahan memiliki inkubator bisnis. Di tempat ini, kata Arif, para pelaku usaha yang baru akan diberikan informasi mengenai apa dan bagaimana usaha yang akan mereka jalankan.

"Di inkubator, mereka dapat memperoleh informasi yang selama ini mereka cari," kata Arif, yang juga salah satu pencetus konsep di inkubator bisnis ITB. Sejauh ini, sudah sembilan puluh perusahaan yang lahir dari rahim inkubator bisnis ITB. Usahanya umumnya berskala mikro atau memiliki omzet antara 0 hingga Rp 9 juta per bulan.

Di negara maju, kata Arif, inkubator bisnis semacam ini sudah banyak dibentuk dan cukup berhasil. Hal ini antara lain disebabkan kesadaran pemerintah di negara maju untuk mengembangkan industri kecil dan menengah cukup tinggi. Apalagi, 90 persen kontribusi pendapatan suatu negara sebenarnya berasal dari industri kecil dan menengah.

"Pemerintah seharusnya memberi perhatian khusus kepada industri ini karena memiliki potensi yang besar," kata Arif yang menghabiskan sebagian besar waktunya di lingkungan kampus. Lulusan Teknik Fisika ITB tahun 2000 ini sejak kuliah aktif berorganisasi di lingkungan kampus. Minatnya yang besar di bidang sumber daya manusia membuatnya sering diminta membidangi penelitian dan pengembangan yang banyak berhubungan dengan sumber daya manusia.

Hingga kini, ia aktif di Perhimpunan Studi Ilmu Kemasyarakatan (PSIK). Beberapa kali menjadi koordinator di berbagai acara kampus sampai akhirnya dipilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keluarga Mahasiswa (KM) ITB.

SONY Sugema mengaku mengawali karirnya sebagai "pengusaha" bimbingan belajar ketika duduk di kelas dua SMU Negeri 3 Bandung saat berusia 15 tahun. Ketika itu, ayahnya meninggal dunia sehingga Sony harus bekerja untuk menghidupi ibu dan keempat adiknya. Ia lalu memberi les privat kepada teman-teman sekelasnya.


"Soalnya saya nggak tahu harus ke mana nyari orang yang mau les privat. Saya tawarin ke teman-teman, mau nggak lima ribu sebulan. Ternyata beberapa teman saya mau," kata Sony. Dia memang dipercaya teman-temannya untuk mengajar, mengingat otaknya yang cerdas.

Setelah mengajar teman-temannya di SMU, Sony mengaku ketagihan mengajar dan merasa tertarik dengan dunia pendidikan. "Awalnya saya tertarik, ngajar itu kok enak. Terus, tiap minggu di SMU 3 ada try out dan pembahasan, itu gratis. Itulah awal mula saya terjun ke dunia bimbingan belajar," ujar Sony.

Tahun 1982, Sony lulus tes masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Sipil. Ketika dia masih tingkat satu, Sony memutuskan untuk menikah. Saat itu istrinya kuliah di jurusan Biologi ITB dan berumur sekitar tiga tahun lebih tua.

Setelah menikah, Sony merasa tanggungannya semakin banyak. Akhirnya, untuk menambah penghasilan, dia memutuskan untuk menjadi guru di SMU Angkasa Bandung. Ketika itu Sony mengajar pelajaran matematika, fisika, dan kimia untuk siswa kelas satu, dua, dan tiga.

"Setelah itu, saya bekerja sebagai pengajar di beberapa bimbingan belajar. Baru pada tahun 1990 saya memutuskan untuk membuka bimbingan belajar sendiri," kata Sony.

Cikal bakal Sony Sugema College (SSC) ini awalnya terletak di Jalan Dipatiukur. Modal awal pendirian bimbel ini hanya Rp 1,5 juta, yang diperoleh Sony dari pembayaran royalti buku-bukunya. Sony Sugema memang pernah menulis buku tentang pembahasan soal-soal UMPTN yang setiap tahun selalu diperbaharui.

Awalnya murid bimbingan belajar ini hanya 140 orang dan Sony satu-satunya pengajar. Uang sebesar Rp 1,5 juta itu, kata Sony, digunakannya untuk menyewa ruangan tempat belajar sebesar Rp 750.000 dan sisanya untuk membayar gaji karyawan. Bimbingan belajar ini awalnya hanya mengkhususkan diri sebagai bimbingan belajar intensif untuk menghadapi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).

Lama kelamaan, Sony merasa bahwa dirinya lambat laun tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya karena terlalu sibuk bekerja sebagai pengajar tunggal. Akhirnya, dia memutuskan untuk meminta teman-temannya dari ITB, UNPAD, dan IKIP (sekarang UPI) untuk membantunya mengajar di bimbingan belajar tersebut.

Tahun 1991, dia membuka cabang di Jakarta disusul cabang-cabang di seluruh Indonesia. Lembaga bimbingan belajar ini berhasil meluluskan 618 orang siswanya ke ITB. Jumlah ini, kata Sony, menunjukkan hampir separuh mahasiswa ITB merupakan lulusan SSC.

Ketika ditanya apa yang membedakan SSC dengan bimbingan belajar lain, Sony mengaku dia menerapkan dua sistem pengajaran. Sistem yang pertama, kata Sony, dia menciptakan sistem penyelesaian soal dengan cepat yang diklaim sebagai the fastest solution.

Fastest solution, kata Sony, adalah cara belajar agar pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa. Apabila siswa mudah memahami pelajaran, siswa akan lebih bersemangat untuk belajar.

Selain fastest solution, Sony juga memiliki metode lain, yaitu learning is fun. Dengan metode ini, kata Sony, siswa akan lebih bergairah dan bersemangat dalam mempelajari pelajaran-pelajaran yang selama ini dianggap menakutkan seperti matematika dan fisika.

"Sebelumnya banyak siswa yang geuleuh (tidak suka) sama matematika. Sekarang, dengan metode ini, kita membuat anak mencintai matematika," kata Sony.

Dengan kedua metode pengajaran tersebut, mau tidak mau pengajar yang berminat untuk menjadi guru SSC harus memenuhi sejumlah kriteria. Di antaranya, selain menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, pengajar juga tidak boleh terlalu serius dan dapat diterima oleh siswa.

Sebelum menjadi pengajar pun, kata Sony, mereka harus melewati beberapa tes. Ujian yang pertama adalah tes tertulis untuk mengetahui seberapa jauh calon pengajar menguasai materi pelajaran yang diajarkan. Setelah itu, mereka diharuskan melakukan simulasi mengajar di depan guru-guru SSC. Setelah magang selama tiga bulan, barulah calon pengajar tersebut diangkat menjadi pengajar tetap.

Gaji yang diterima para pengajar cukup memadai, berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000 setiap jam mengajar. "Kita kan harus memperhatikan kesejahteraan guru-guru," kata Sony.

Selain berkat doa dan kasih sayang ibu, Sony mengaku salah satu kunci kesuksesannya yang lain adalah dia berani untuk gagal. Kelemahan yang terdapat pada sebagian besar anak muda, kata Sony, adalah karena sebagian besar dari mereka takut gagal. Padahal, kata Sony, dengan kegagalan kita bisa belajar banyak

"Perusahaan besar saja pernah gagal. Namun, umumnya orang tidak pernah melihat kegagalan sebelum kesuksesan yang mereka raih sekarang," kata Sony. Dia juga menilai anak muda sekarang umumnya tidak mau bersakit-sakit dalam memulai suatu usaha.

Sony memang berhasil mengembangkan bisnisnya-yang semuanya masih di bidang pendidikan-hingga menjadi empat perusahaan.

Tidak heran jika dia menerima penghargaan dari ITB sebagai Penghargaan Alumni ITB Berprestasi tahun 2002 dalam bidang industri. Sebelumnya, Sony memperoleh penghargaan Citra Top Executive Indonesia tahun 1997 dan 50 Enterprise Semangat Wirausaha Indonesia dari majalah SWA dan Accenture.

Serius dan berkemauan keras memang salah satu falsafah hidupnya. Hasilnya, dia sukses pada usia muda. Pepatah mengatakan, di mana ada kemauan di situ ada jalan.

UKM

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.

Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.

Usaha kecil-kecilan

Usaha sebenarnya tidak perlu menyediakan modal yang besar , justru berawal dari yang kecil menjadi yang besar ..
seperti tetangga saya yang usaha nasi kucing ala jogja itu dia memulai dari modal yang secukupnya , dari yang hanya sebuah lesehan di pinggir jalan pemda kab.bogor hingga sekarang yang sudah memakai gerobak yang besar ..

Bisnis sampingan tak perlu modal besar

Memulai bisnis sampingan atau usaha sampingan apapun jenis bisnis nya tentu memerlukan modal, keterbatasan modal seringkali menjadi hambatan seseorang untuk memulai. Namun jangan khawatir, masih ada bisnis sampingan yang bisa anda jalankan tanpa perlu modal besar.

Salah satunya Sepatubandung.com
Terbuka peluang usaha kerjasama untuk anda menjadi agen sepatu, sandal, tas dan jaket kulit buatan Bandung. Anda tidak perlu modal besar untuk memulai bisnis sampingan ini, cukup dengan modal katalog dan daftar harga produk, anda sudah memiliki usaha sampingan sendiri. Menarik bukan?

Lalu kira-kira apa keunggulan bisnis ini? Berikut saya kutip keterangan dari sepatubandung.com :

Keunggulan Bisnis Bersama Sepatubandung.com :

* Tidak butuh modal , bermodal katalog saja, maka Anda sudah bisa memulai ikut berdagang.

* DISKON MINIMAL 30% dari pricelist yg kami kirim. Anda bisa langsung tawarkan sesuai pricelist dari kami, atau bisa pula di-mark up lagi sesuai pasar disekitar Anda. Tersedia juga pricelist mark up bila Anda berniat menjualnya secara kredit.

* Tidak perlu stok, sehingga uang berhenti di modal di barang bisa diminalisir. * Tersedia ratusan item, beragam model & ukuran.

* Model selalu up to date, mutakhir,

* Katalog tambahan GRATIS, dikirimkan bersamaan dengan pengiriman sepatu pesanan Anda

* Harga jual cash ke konsumen diupayakan tetap lebih murah dari Mall.

* Barang cacat, ganti nomor bisa diretur atau jika Anda berniat menyimpan stok, barang yang tidak laku bisa diretur

Garansi 100% uang kembali, bila pada pesanan pertama Anda merasa tidak cocok dengan produk kami. Resiko Anda kecil sekali. So… mengapa ragu untuk memulai bisnis ??

Bagaimana? Anda tertarik? info selengkapnya di sepatubandung.com

Semoga bermanfaat.
Selamat Berusaha dan Sukses Selalu untuk Anda

sepatu bandung

*gambar diambil dari sepatubandung.com

update: informasi dari team sepatubandung.com

Dear teman2 peminat bisnis SepatuBandung.com,

Untuk mulai menjadi Agen SepatuBandung,com, Anda perlu memiliki Katalog & Pricelist produk kami, cara mendapatkannya sbb:
- Transfer uang pengganti ongkos kirim katalog sebesar Rp 20 ribu ke rekening kami (seluruh Indonesia sama)
- Informasikan pengiriman uang Anda beserta alamat kirim katalog melalui email Agen@SepatuBandung.com atau sms 022-70700980 atau 0813 20 578000
- Kami akan kirimkan 1 set katalog, pricelist dan cara memulai bisnis ke alamat Anda

Rekening kami :
- BCA no Rek 7750 447 885 an Lia Herliyanti, Cab BuahBatu Bandung
- Bank Mandiri / ATM Bersama no Rek, 131-000-535-1210 an Kiki Sudiana, Cab Telkom Bandung

Untuk mempelajari terlebih dahulu dengan berkunjung ke web kami di http://www.SepatuBandung.com, mengingat pengelola SepatuBandung.com berbeda dgn Usaha-sampingan.net

Sekali lagi, kami dari tim SepatuBandung.com mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada pak Cahyo dari usaha-sampingan.net yg telah membantu memberitakan mengenai bisnis SepatuBandung.com di blog ini.

Jayalah produk-produk buatan Indonesia !!!